Medan |BMN - Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara berada di peringkat pertama perguruan tinggi swasta
terbaik di wilayah I Sumut versi Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
"Selamat buat UMSU yang
meraih posisi I yang pada tahun sebelumnya di urutan kedua. Apresiasi
juga untuk tingkat nasional yang menempati rangking 137. Saya berharap
tahun depan bisa masuk 100 besar," ungkap Direktur Pembinaan Kelembagaan
Pendidikan Tinggi Dr Totok Prasetyo B.Eng MT di kampus Pascasarjana
UMSU Jalan Denai, akhir pekan kemarin.
Prestasi yang dicapai UMSU
ini menurut Totok sebagai bukti budaya mutunya juga naik karena
kinerja pimpinan dan timnya yang bagus dalam mengelola perguruan tinggi.
Totok
yang berkunjung ke UMSU dalam rangkaian pelaksanaan bimbingan teknis
pengelolaan perguruan tinggi menuju good university governance
menjelaskan, perangkingan universitas itu dilakukan Kemenristekdikti
dengan mengacu pada lima kriteria, antara lain dilihat dari
kelembagaannya, prestasi kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian, dan
kinerja inovasi.
Disebutkan Totok, posisi rangking 1 yang
diperoleh UMSU menunjukkan yang dicita-citakan UMSU untuk meraih
akreditasi A akan terdongkrak dengan menduduki posisi 1 di Wilayah I
Sumut.
Totok menjelaskan, salah satu kriteria penilaian di kelembagaan itu adalah nilai akreditasi institusi.
Jadi saat ini saja dengan akreditasi B UMSU sudah masuk rangking 137
nasional. Apalagi kalau akreditasi institusinya A, diiikuti juga
seluruh prodi di universitas ini juga A menyusul delapan prodi yang
telah berakreditasi A, maka rangking UMSU juga akan naik.
Salah
satu aspek agar PTS memperoleh akreditasi A, kata Totok, nilainya harus
lebih dari 361 dari 100 point, baik dari kelembagaan, dan sisi
pembelajaran.
Dituturkannya, ada tiga pilar utama harus dipenuhi
untuk menjadi perguruan tinggi terakreditasi A, yakni leadership yang
kuat, sistem terintegrasi dengan baik dan komitmen dari semua pihak
memajukan lembaga yang menjadi program pimpinan perguruan tinggi.
Terkait leadership, Totok menilai Rektor UMSU Dr Agussani sudah memilikinya.
Seorang pimpinan yang memiliki leadership (kepemimpinan) yang kuat itu memakai prinsip “Cinta Kasih”.
"Cinta
yang saya maksudkan disini adalah singkatan dari kata cerdas termasuk
kecerdasan sosial, ilham yang akan menumbuhkan kreativitas, normatif,
punya tim tangguh, dan asiratif," tuturnya.
Sedangkan Kasih
menurutnya penjabaran dari kata keteladanan, aman (bisa dipercaya),
sensitive (punya kepekaan), inspiratif, dan humanis.
Terpisah,
Rektor Dr Agussani MAP mengatakan, UMSU terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas akademik dan pelayanan administrasi pendidikan
demi mewujudkan capaian akreditasi institusi A. " UMSU salah satu PTM di
luar Pulau Jawa yang diharapkan bisa meraih akreditasi intstitusi A,"
katanya.
Harapan itu menurut Agussani sejalan dengan program
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), yang menyebutkan sesuai
progress Kemenristekdikti agar ke depan harus ada LLDikti di luar Jawa,
terutama di Sumatera ini yang PTS-nya akreditasi A.
Ini juga sejalan dengan harapan PP Muhammadiyah
Terpisah
Kepala LLDikti Wilayah I Sumut Prof Dian Armanto menuturkan, tujuan
klasterisasi maupun pemeringkatan perguruan tinggi adalah untuk
mengetahui kondisi perguruan tinggi di Indonesia dalam beberapa
kelompok/klaster.
Jadi, kata Dian, jika bagi perguruan tinggi
rangking itu penting, maka jangan melakukan sesuatu untuk menaikan
rangkingnya saja, tetapi lakukan itu untuk meningkatkan mutu perguruan
tingginya.
“Kalau perguruan tinggi itu sudah memperbaiki mutunya,
baik itu dosennya, prosesnya sehingga outputnya dengan baik, maka
secara otomatis rangkingnya itu akan baik,” ujarnya.(bahren)
Posting Komentar