Medan | BMN - Wakil Wali Kota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, MSi mengajak seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat untuk berkontribusi dalam mengatasi banjir di Kota Medan. Sebab, Pemko Medan tidak dapat bekerja sendiri dalam menangani banjir tersebut. Untuk itu diperlukan keterpaduan satu gerak langkah dari semua pihak sehingga persoalan banjir dapat teratasi di ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Ajakan ini disampaikan Wakil Wali Kota ketika menjadi salah satu nara sumber dalam acara talk show yang digelar iNews TV di Hotel Karabia Medan, Jumat (26-10-2018). Selain Wakil Wali Kota, anggota DPD RI asal Sumatera Utara Parlindungan Purba, Syahnan dari Badan Metreologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan serta Riandi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Dalam talk show bertitel Polemik Sumut dengan mengusung materi “Soal banjir, Ini Salah Siapa”, Akhyar memaparkan, banjir yang melanda Kota Medan akibat ada 10 sungai yang melintasi Kota Medan mengalami penyempitan dan pendangkalan sehingga harus dilakukan normalisasi. Sementara yang berwenang melakukan normalisasi adalah Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.
Kemudian Medan Urban Development Project (MUDP) yang dibangun tahun 80-an, jelas Akhyar, tidak dapat dimanfaatkan karena meski telah menghabiskan anggaran yang cukup besar. “Kita tidak tahu mana inlet-nya sehingga tidak bisa terkoneksi untuk menampung air. Padahal riol MUDP yang dibangun itu cukup besar,” kata Akhyar.
“Jika pun dibeton, permukaan parit harus memiliki lubang inlet untuk jalan air mengalir menuju parit. Di samping itu kita juga harap masyarakat mau mengorek parit yang ada di depan rumahnya masing-masing. Apabila ini dilakukan masyarakat, insya Allah kita dapat mengatasi banjir. Medan merupakan rumah kita bersama, jadi mari kita jaga bersama,” pesannya.(nur)
Posting Komentar