Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tinjau Lokasi Banjir Bandang Madina
Madina | BMN - Gubernur Sumut,H.Edy Rahmayadi-rombongan meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang, di Kecamatan Ulu Pungkut Mandailing Natal (Madina), yang terjadi Jumat (12-10-2018) lalu. Sebelum turun ke lokasi, shalat gaib pun dilangsungkan di Masjid Agung Panyabungan, Senin (15-10-2018).
Namun untuk meninjau beberapa lokasi yang dianggap rawan, waktu dan kondisi cuaca tidak memungkinkan, sehingga guna mengitari tempat lainnya dan melanjutkan penelusuran, dilakukan hari berikutnya. Gubernur pun memutuskan bermalam di rumah warga bersama rombongan.
Menginapnya Gubsu H.Edy -rombongan di sana, "awak media" ini, teringat pula kepada almarhum Gubsu HT Rizal Nurdin , ketika terjadi bencana tsunami 2004 melanda Nangro Aceh Darussalam-Sumut , gubsu Rizal Nurdin menginap di posko Bandara Kelapa Sawit-TNI AURI Polonia Medan. Di kamar ukuran sekitar 3x2m2, dengan palbet Tentara, selimut Tentara .
Beliau langsung mengarahkan bantuan yang datang dari luar negeri ke Aceh mau pun ke Nias. Beliau menginap di Pangkalan TNI AURI sampai pemerintah Pusat menyatakan bantuan melalui Posko Bandara TNI AURI dihentikan.
Ketika itu istri beliau Hj.Mariam membawakan kue ulang tahun Gubsu HT Rizal Nurdin ke Posko. Karena beliau tidak bisa pulang ke rumah . (red).
Didampingi Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution dan sejumlah Pimpinan OPD Pemprov Sumut, pejabat setempat serta perwakilan pemerintah pusat, Gubernur Edy langsung turun melihat kondisi di lokasi terdampak bencana. Dari reruntuhan rumah dan sempadan sungai di Desa Huta Na Godang, terlihat sisa banjir seperti beberapa kayu besar yang melintang di badan jalan, terus di evakuasi. Petugas TNI/Polri dan Basarnas nampak menggunakan sejumlah peralatan berat.
Setelah menyasar pemukiman penduduk, Gubernur berjalan ke tempat lain, melihat kondisi perbukitan dan tebing curam yang menurutnya rawan terjadinya longsor, jika intensitas curah hujan tinggi. Karena itu, ia juga meminta pemerintah setempat memperhatikan semua aktivitas penggunaan lahan oleh warga, agar tetap mengantisipasi kemungkinan terburuk.
"Pertama ini wujud belasungkawa kita kepada rakyat kita. Kedua, kita mencari solusinya. Ini musibah yang harus kita cari jalan keluarnya sekarang. Jadi secepatnya kita kerjakan," ujar Gubernur Edy, yang ditemui di sela peninjauannya di lokasi.
Sementara di tempat pengungsian, Gubernur Edy pun menegaskan bahwa mendirikan bangunan di sempadan sungai merupakan tindakan yang salah dan bahkan membahayakan nyawa. Apalagi, dalam aturan memang hal tersebut tidak dibenarkan. Karena itu, pihaknya mendorong agar para korban yang kehilangan tempat tinggal, bisa difasilitasi untuk relokasi ke lahan yang akan dicarikan tempatnya.
"Setuju kan kalau bapak/ibu dipindahkan dari sana? tanya Edy, disambut kata setuju para pengungsi yang berjumlah 75 KK di tenda pengungsian.
Bersama para korban selamat dan warga di Kecamatan Ulu Pungkut, Gubernur menyerahkan bantuan berupa perlengkapan sekolah untuk belasan anak yang selamat dari musibah, berikut santunan untuk para orang tuanya. Setelah itu, Edy pun memimpin seluruh warga yang hadir di pengungsian untuk memanjatkan doa dan membaca AlFatihah untuk korban meninggal.
Turut mendampingi Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Azhar Harahap, Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Abdul Haris Lubis, Kadis SDA, Cipta Karya dan Tata Ruang Lukmanul Hakim, Kadis Kesehatan Agustama, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis, Kadis Kehutanan Harlen Purba, Kepala BWSS II Roy P Pardede, serta sejumlah pejabat lainnya.
Sementara Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution mengapresiasi dan berterimakasih kepada Gubernur Edy Rahmayadi yang bersedia turun langsung melihat kondisi masyarakat yang tertimpa bencana banjir bandang. Selain itu, dirinya juga bersyukur atas rencana pembangunan sekolah (SMK) Perkebunan yang akan dibangun di Kecamatan tersebut. (torong/bundo)
Posting Komentar