Bener Meriah|Bandar Meriah News -Pelaksana Tugas Bupati Bener Meriah Dailami terus berupaya mencari dan mengatasi berbagai masalah yang di hadapi para petani.
Hal tersebut di sampaikan Plt. Bupati Bener Meriah saat membuka kegiatan high level meeting Tim Pengendalian Inflansi Daerah (TPID) di Op room Sekretariat daerah setempat, Kamis (23-09-2021)
Dalam arahannya, Dailami menyampaikan, penduduk Bener Meriah kurang lebih berkisar sekitar 163 ribu jiwa atau berjumlah 46 ribu KK, sekitar 81 persen penduduk Bener Meriah bermata pencaharian sebagai petani, terutama pekebun dan petani holtikultura. Meski sebagain besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani, namun lahan yang dapat dimanfaatkan atau area penggunaan lain APL hanya 33 persen selebihnya ada sekitar 67 persen adalah kawasan hutan yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Kondisi ini menyulitkan kami di Kabupaten Bener Meriah untuk melakukan perluasan lahan perkebunan dan holtikultura. Terbatasnya ketersediaan lahan budidaya atau area penggunaan lain menyebabkan tingginya perubahan peruntukkan penggunaan lahan seperti, area persawahan berubah menjadi pemukiman atau lahan perkebunan dan holtikultura," ucap Dailami.
Lebih jauh dijelaskannya, budidaya holtikultura menjadi buah simalakama bagi Pemerintah Daerah akibat harga yang tidak menentu, para petani seakan - akan bertaruh antara akan mendapat hasil yang tinggi atau malah merugi. Seperti Tomot misalnya, yang sudah selama 2 tahun belakangan ini selalu bermasalah. "Persoalan - persoalan ini tentunya perlu dicarikan solusinya, untuk itu, dalam pertemuan ini saya berharap semua pihak dapat memberikan masukan-masukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh petani kita tersebut, karena, petani pada umumnya lebih berharap pada stabilitas harga dibanding harga yang tidak menentu," terang Plt. Bupati Bener Meriah itu.
Selain itu Dailami juga berharap pada Bank Indonesia khusunya kantor perwakilan Lhokseumawe agar dapat duduk bersama untuk mencari solusi dan pemecahan persolaan tersebut. Kemudia dia juga meminta para kepala SKPK terkait agar dapat membantu untuk mencari sumber permasalahan utama, terkait kenapa tingkat kesejahteran petani belum memuaskan.
" Saya berharap rapat ini benar-benar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bijaksana, sehingga akan dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan Pemda Bener Meriah terutama untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Bener Meriah," tutupnya.
Pantauan di Oproom saat itu hadir Asisten 2 Setdakab Bener Meriah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Kepala Biro Perekonomian Aceh, Kepala Badan Pusat Statistik Bener Meriah, Kepala Perum Bulog Takengon, Kadis Pertanian dan Pangan Bener Meriah, Kadis Perhubungan Bener Meriah, Kadis Kominfo Bener Meriah, Kadis Koprasi dan UKM , Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdakab Bener Meri (Ken)
Posting Komentar