Jakarta | Bandar Meriah News - Sebagai upaya transformasi digital dalam mewujudkan layanan berbasis elektronik di setiap layanan pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyelenggarakan kegiatan Hackathon dengan tema "Layanan Pendaftaran Tanah Tanpa Tatap Muka" di Hotel Pullman, Jakarta, mulai dari 4-6 November 2022. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan Hari Agraria dan Tata Ruang (HANTARU) Tahun 2022.
Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanahan, Tata Ruang, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Pusdatin) Kementerian ATR/BPN, I Ketut Gede Ary Sucaya menuturkan bahwa kegiatan Hackathon merupakan lomba untuk memecahkan suatu masalah secara digital. Event Hackathon ini, adalah yang pertama kalinya diselenggarakan di Kementerian ATR/BPN.
"Perkembangan teknologi cepat sekali, dengan Hackathon ini kita mendapat masukan dan menemukan bisnis proses baru yang efektif dan efisien yang di mana dapat memberikan ide penyelesaian masalah dengan Proof of Concept (POC). Intinya kita mencari input dari pengembang-pengembang aplikasi di luar dan kita harus membuka diri juga terhadap pihak luar yang memandang BPN lebih bagus kalau seperti ini, ide itu yang kita inginkan," tutur I Ketut Gede Ary Sucaya pada Sabtu (05/11/2022).
Kepala Pusdatin Kementerian ATR/BPN mengatakan tim yang mengikuti perlombaan ini telah memaparkan ide-ide inovasi tentang layanan pertanahan dan ini bagus sebagai masukan kepada Kementerian ATR/BPN. Menurutnya, beberapa ide yang masuk itu banyak ide inovatif seperti bagaimana membuat perjanjian secara online, kemudian sidang panitia online, bagaimana antara pegawai Kementerian ATR/BPN dengan petugas desa, pemilik tanah melakukan sidang secara online.
"Kemudian ada juga yang melakukan pengukuran secara VR (Virtual Online, red), misalnya kita yang di BPN hanya memverifikasi saja, tapi dia yang mendatangi titik-titik batas bidangnya kemudian dari situ bisa ditentukan jaraknya ke titik-titik bidang tanah sebelahnya," ujar I Ketut Gede Ary Sucaya.
Lebih lanjut, Kepala Pusdatin Kementerian ATR/BPN menyampaikan, inovasi-inovasi yang dipaparkan oleh setiap tim akan menjadi bahan masukan dan dapat juga diterapkan oleh Kementerian ATR/BPN. Menurutnya, tim yang mengikuti perlombaan ini juga bisa membuat start up baru di bidang pertanahan.
"Ini bagus untuk menyambung informasi Kementerian ATR/BPN perlu apa, start up perlu apa, kalau memang ini bisnis prosesnya ATR/BPN yang mengimplementasikan berarti kita buat semacam prototype aplikasinya tersebut, tapi kalau misalnya pengembangnya ini ingin jadi start up mereka butuh apa nanti kita bisa fasilitasi," pungkasnya.
Sebagai informasi sebanyak 50 peserta mengikuti kegiatan Hackathon ini yang terdiri dari kalangan umum maupun mahasiswa dan pada Grand Final dihadiri oleh lima tim, yaitu TFN, The Collaborate, INTHINK, AR Maker, dan Antasena. Dari kelima tim tersebut terdapat tiga pemenang lomba ini, yakni juara pertama diraih oleh tim INTHINK, juara kedua tim TFN, dan juara ketiga tim AR Maker. Dewan juri penilaian lomba Hackathon ini berasal berbagai kalangan akademisi, praktisi, dan Project Management Office (PMO) Transformasi Digital. (Kementerian ATRBPN/amir torong/irwan)
Posting Komentar